5 Masalah Umum Plug-In Hybrid yang Terus Muncul

by -65 Views

Sebuah studi baru telah mengungkap bahwa produsen mobil terbesar di dunia menghindari denda emisi Uni Eropa senilai miliaran dolar karena kekurangan prosedur pengujian WLTP. Kekurangan dalam sistem pengujian WLTP memungkinkan produsen mobil untuk menjual lebih sedikit mobil listrik di Eropa dan meningkatkan penjualan hibrida plug-in. Hal ini tidak hanya meningkatkan emisi gas rumah kaca tetapi juga membebankan pengemudi dengan biaya tambahan hingga $1,100 per tahun. Penelitian oleh Transport & Environment Eropa menyoroti bagaimana produsen mobil memanipulasi data emisi untuk memenuhi target dengan lebih mudah, menyebabkan 52 juta ton lebih banyak emisi CO2 antara tahun 2021 dan 2023.

PHEV, meskipun dirancang untuk mengurangi biaya gas dan emisi, hanya memberikan manfaat jika pemiliknya secara teratur mengisi daya. Studi menunjukkan bahwa pemilik PHEV jarang mengisi daya baterai, yang menyebabkan emisi yang sama atau bahkan lebih besar daripada mobil konvensional. Pengeluaran konsumen juga meningkat, dengan pengemudi PHEV menghabiskan €940 ($1,100) lebih per tahun ketika menggunakan bensin atau diesel.

Meskipun PHEV tetap populer di Cina, produsen mobil dan otoritas Eropa harus bekerja untuk meningkatkan transparansi dan koreksi dalam prosedur pengujian. Komisi Eropa telah merencanakan koreksi untuk mendekati angka emisi resmi dengan angka dunia nyata dalam dua tahap. Meskipun demikian, masih diperlukan peningkatan dalam pemasaran PHEV dan edukasi bagi pengemudi untuk mengurangi dampaknya pada iklim dan kendaraan. Semua langkah ini diharapkan dapat membantu melawan manipulasi emisi dan memberikan solusi yang lebih efisien bagi konsumen.

Source link