Dengan Penjualan Masakan Gosong, 5 Generasi Dapat Mengumpulkan Rp 300 T

by -139 Views

Semua orang sepakat bahwa masakan yang gosong adalah bencana. Rasanya yang enak langsung hilang dan digantikan dengan rasa pahit yang dominan. Namun, pandangan ini tidak berlaku bagi Lee Kam Sheung. Bagi Lee, masakan yang gosong justru membawa keberuntungan baginya dan membuatnya menjadi kaya hingga memiliki kekayaan senilai Rp 300 T.

Ceritanya dimulai pada tahun 1888. Lee Kam Sheung adalah pemilik kedai teh di Nanshui, Provinsi Guangdong, China. Selain menjual teh, dia juga menjual sup tiram yang sangat disukai oleh para pelanggan. Karena popularitasnya yang tinggi, kedai Lee selalu dipenuhi pengunjung dan sering membuatnya kewalahan. Dia melakukan semua pekerjaan sendiri, mulai dari memasak, melayani pelanggan, hingga mengantar pesanan.

Pada suatu hari tahun 1888, Lee kewalahan dengan pekerjaannya. Saat itu, dia sedang merebus tiram di dapur. Namun, karena pengunjung terus berdatangan, dia harus meninggalkan dapur untuk melayani mereka. Sementara itu, tiram yang direbus terus matang dan membentuk buih sebagai tanda bahwa sudah matang. Namun, Lee lupa dan tidak memperhatikannya.

Beberapa menit kemudian, aroma yang kuat dan asap mulai tercium dari dapur. Semua orang bingung. Itulah saat Lee teringat bahwa dia sedang merebus tiram di dapur. Dia segera pergi ke dapur dan mematikan api, kemudian membuka panci. Dia terkejut melihat tiram yang sudah berubah bentuk menjadi coklat gelap dan gosong. Meskipun begitu, Lee tidak langsung membuangnya. Dia mencoba mencicipi cairan kental itu dan terkejut karena rasanya sangat lezat. Inilah saat lahirnya saus tiram pertama di dunia.

Dari situlah, Lee mulai melakukan eksperimen. Dia merebus tiram lagi, kali ini dengan tambahan rempah dan bumbu, dan membiarkannya menjadi lebih kental. Hasilnya adalah saus tiram yang lebih enak. Lee menyimpan saus ini dan menggunakan dalam berbagai resep masakannya. Tak disangka, saus tiram ini menjadi sangat populer di antara pelanggan kedainya. Banyak dari mereka yang ingin membeli saus ini saja. Inilah saat ide bisnis muncul. Lee mendirikan perusahaan saus tiram sendiri yang diberi nama Lee Kum Kee pada tahun 1888.

Setelah diluncurkan, saus tiram merek Lee Kum Kee sangat cocok dengan lidah dan masakan orang Asia. Karena itu, Lee Kum Kee menjadi merk saus tiram yang sukses di akhir abad ke-19. Perusahaan ini telah pindah tempat beberapa kali, mulai dari China, ke Makau, dan menetap di Hong Kong hingga saat ini. Setelah Lee Kam Sheung meninggal pada tahun 1932, bisnis Lee Kum Kee dilanjutkan oleh anaknya.

Hingga saat ini, bisnis Lee Kum Kee tetap sukses dan telah berjalan selama lima generasi. Selama periode tersebut, telah terjadi banyak perubahan dalam bisnis Lee Kum Kee. Namun, kelezatan saus tiram Lee Kum Kee tetap dipertahankan.

Perusahaan ini menggunakan pengawasan ketat terhadap rasa dan kelangsungan bisnisnya. Mereka mengaplikasikan ajaran falsafah China dan Konfusianisme. Inilah kunci kesuksesan Lee Kum Kee yang telah bertahan selama lebih dari satu abad.

Saat ini, Lee Kum Kee telah hadir di 100 negara di seluruh dunia dan tidak hanya memproduksi saus tiram, tapi juga lebih dari 200 produk lainnya. Merk saus tiram Lee Kum Kee tetap menjadi yang terbaik dan tidak tergantikan.

Keluarga Lee saat ini tercatat sebagai orang terkaya keempat di Hong Kong dan termasuk dalam daftar orang terkaya di Asia. Total kekayaan mereka mencapai US$ 19,3 miliar atau hampir Rp 300 Triliun. Semua ini didapatkan berkat kejadian tak terduga saat masakan Lee gosong.