Sosok yang Sukses Mendapatkan Keberuntungan Finansial Seiring Dengan Memelihara Tikus sebanyak Rp 344 T.

by -138 Views

Sebagian besar orang setuju bahwa tikus adalah hewan yang menjijikkan karena seringkali dihubungkan dengan lingkungan yang kotor. Oleh karena itu, tak heran jika banyak orang yang menjauhi hewan pengerat ini.

Namun, hal ini tidak berlaku bagi Walt Disney. Alih-alih menjauhinya, Disney justru menyukai tikus.

Ketika masih SD, Disney memiliki kebiasaan yang dianggap aneh oleh sebagian orang. Saat anak sekolah lainnya membawa uang saku atau peralatan sekolah di kantong celana mereka, Disney justru membawa tikus peliharaannya. Ia memasukkan tikus itu ke dalam kantong celananya dan ketika merasa bosan, ia akan mengeluarkan tikus tersebut untuk bermain bersamanya.

Tentu saja, sikap seperti ini sering menjadi sasaran ledekan dari teman-temannya. Namun, Disney tidak peduli dengan ledekan tersebut dan tetap melanjutkan kebiasaannya itu dari hari ke hari hingga ia dewasa.

Ketika sudah dewasa, Disney mulai meninggalkan kegemarannya karena harus memasuki dunia kerja. Pada usia 20 tahun, Disney bekerja di sebuah perusahaan periklanan dan animasi.

Meskipun tidak terlalu pandai menggambar, Disney sangat menyukai dunia animasi. Baginya, imajinasi adalah yang terpenting. Jika ia ingin mewujudkan imajinasinya dalam bentuk gambar, ia bisa meminta bantuan orang lain untuk menggambar.

Di perusahaan tersebut, Disney menciptakan karya pertamanya yang diberi nama Oswald the Lucky Rabbit pada tahun 1927. Karya tersebut berupa film pendek dan kartun yang sukses di pasaran.

Sadar bahwa ia tidak mendapatkan apa-apa selain gaji bulanan, Disney memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya dan mulai mendirikan perusahaannya sendiri.

Disney mulai menggambar apa pun yang ada di pikirannya dengan sederhana. Kali ini, ia dibantu oleh teman kerjanya, Ub Iwerks, seorang animator ulung di Amerika Serikat.

Iwerks membuat sketsa animasi berbagai hewan, seperti gajah, kelinci, dan burung. Namun, Disney merasa tidak cocok dengan semua itu.

Di saat bingung, ia teringat masa kecilnya ketika bermain dengan tikus peliharaan sambil tertawa-tawa bersama teman-temannya. Ketika ingatan itu muncul, ia punya ide menarik.

Ia memikirkan bagaimana jika tikus tersebut menjadi bahan animasi. Disney segera mengambil selembar kertas, membuat sketsa, dan menghasilkan animasi tikus tersebut. Kemudian, animasi tersebut diberikan kepada Iwerks untuk diperbaiki.

Setelah melalui beberapa perubahan, animasi tikus tersebut menjadi semakin bagus. Animasi itu diberi nama Mickey Mouse.

Nama Mickey Mouse adalah ide dari istri Disney. Awalnya, Disney ingin memberi nama animasi tersebut “Mortimer”. Namun, sang istri berpendapat bahwa nama tersebut kurang lucu dan mengusulkan nama “Mickey”.

Karena butuh uang, Disney segera mencari rumah produksi untuk menjajakan Mickey Mouse. Ia membuat skenario film dan kartun. Pada tahun 1928, kartun tersebut sukses tayang di bioskop dan langsung diminati masyarakat.

Seiring berjalannya waktu, antusiasme terhadap Mickey Mouse semakin tinggi ketika Disney menambahkan audio dalam film tersebut. Tidak hanya bergerak, kartun tersebut juga bisa bersuara.

Dalam waktu singkat, film Mickey Mouse langsung laris di pasaran. Nama Disney pun semakin terkenal dan kekayaannya meningkat pesat.

Setelah kesuksesan dengan Mickey Mouse, Disney menciptakan tokoh-tokoh lain seperti Snow White, Pinocchio, Dumbo, Bambi, dan Cinderella. Semua kartun tersebut berada di bawah naungan Walt Disney Company.

Disney tidak hanya menyajikan kartun dan memperoleh lisensi, tetapi juga menjual souvenir dan mainan yang semuanya laris manis. Hal ini membuat kekayaannya semakin bertambah dan popularitasnya semakin meningkat.

Pada tahun 1966, Walt Disney meninggal dunia pada usia 65 tahun. Meski begitu, perusahaan dan kartun-kartunya terus diproduksi dan dinikmati oleh orang-orang di seluruh dunia. Walt Disney Company juga tetap eksis.

Pada tahun 2023, Walt Disney Company merayakan 100 tahun keberadaannya. Perusahaan ini mencatatkan dirinya sebagai perusahaan hiburan dan media terbesar di dunia. Menurut Statista, pada kuartal kedua tahun 2023, perusahaan tersebut meraup keuntungan sebesar 28,1 miliar dolar AS atau sekitar 344 triliun rupiah.

Meski sudah berusia satu abad dan mengalami perubahan kepemimpinan sebanyak beberapa kali, semua orang pasti mengingat bahwa pencapaian ini adalah hasil dari usaha Walt Disney yang gemar bermain bersama tikus di masa mudanya.

← Kembali Ke Halaman Utama