Menyantap gorengan adalah kebiasaan yang umum di Indonesia. Banyak orang yang merasa tidak lengkap jika tidak mengonsumsi gorengan setidaknya 3 kali sehari. Permintaan akan minyak goreng di Indonesia pun sangat tinggi. Namun, sejarah mencatat bahwa tradisi mengonsumsi gorengan sebenarnya bukanlah kebiasaan umum bagi masyarakat Indonesia. Baru pada tahun 1990-an, masyarakat Indonesia mulai rajin menggoreng, ketika minyak kelapa sawit mulai tersedia dalam jumlah yang banyak di pasaran.
Ternyata, ada dua sosok yang berperan penting dalam membuat orang Indonesia menyukai gorengan. Mereka adalah Eka Tjipta Widjaja dan Sudono Salim. Budaya menggoreng sendiri sudah dikenal di Indonesia sejak abad ke-16 ketika orang China dan Eropa datang. Namun, teknik menggoreng semakin populer setelah minyak kelapa dan mentega diperkenalkan di Hindia Belanda pada abad ke-19 dan ke-20. Pada masa tersebut juga muncul merek mentega ternama, yaitu Blue Band.
Gorengan mulai populer di Indonesia setelah industri minyak sawit muncul dan mendapat dukungan dari Presiden Soeharto pada tahun 1966. Eka Tjipta Widjaja memproduksi minyak goreng pertama yang diberi nama Bimoli pada tahun 1968. Kemudian, Sudono Salim juga bergabung dalam industri minyak goreng di tahun 1970-an. Eka menghasilkan minyak merek Filma dan Kunci Mas, sedangkan Salim memproduksi minyak merek Bimoli dan juga mengembangkan merek Bogasari untuk tepung terigu.
Hadirlah merek Bogasari membuat tepung terigu lebih terjangkau oleh masyarakat Indonesia. Kombinasi tepung dan minyak goreng inilah yang menjadi kunci pembuatan gorengan. Dukungan pemerintah pada masa itu membuat bisnis Salim dan Eka Tjipta dominan di pasar minyak goreng, bahkan Bimoli sempat menguasai 75% pasar minyak goreng dalam negeri.
Dengan adanya minyak goreng yang lebih terjangkau, gorengan menjadi semakin populer di Indonesia. Sekarang, gorengan sudah menjadi makanan yang tidak bisa dilepaskan dari menu harian masyarakat Indonesia. Dari pagi, siang, hingga malam, pasti ada saja yang mengonsumsi gorengan. Kehadiran Sudono Salim dan Eka Tjipta telah membantu membiasakan masyarakat Indonesia menikmati gorengan di berbagai momen kehidupan.
