Ternyata Membuat Bisnis & Menghasilkan Rp 31 T karena Kamera iPhone yang Buruk

by -108 Views

Waktu pada dasarnya tidak bisa diulang. Oleh karena itu, supaya ada kenangan kita mengabadikannya lewat foto supaya bisa menghargai setiap momen yang terlewatkan. Namun, apa jadinya jika foto tersebut ternyata jelek? Tentu saja kesal.

Setidaknya itulah yang dirasakan oleh Kevin Systrom saat liburan bersama pacarnya, Nicole Schuetz, di pantai Meksiko sekitar tahun 2010.

Kala itu, dia sedang bersantai di pinggir pantai dan ingin mengabadikan momen berduaan bersama pacar. Namun, keinginan itu ditolak oleh Nicole dengan alasan kamera iPhone 4 yang dimilikinya berkualitas jelek.

“Padahal itu HP baru, tapi kalau foto jelek! Mending gak usah foto deh,” kata Nicole.

Systrom sadar akan hal itu, tetapi tak bisa berbuat apa-apa. Mengganti kamera iPhone adalah hal mustahil. Dia pun segera cari cara lain agar pacarnya tak terus-terusan ngambek.

Hingga akhirnya setelah pulang ke Amerika Serikat muncul ide menarik: membuat filter editing yang bisa menutupi kejelekan hasil jepretan iPhone. Bagi Systrom, ini langkah terbaik dan tidak terlalu sulit. Sebab, dia bisa menerapkan hasil editing itu di aplikasi berbagi foto garapannya, yakni Burnb.

Singkat cerita, lahirlah filter X-Pro II di Burnb yang berupaya meningkatkan kontras, kehangatan warna dan memberikan efek sketsa pada gambar. Filter itu kemudikan diujicoba pada kamera iPhone 4 dan diunggah pada Juli 2010 di Burnb.

Tak disangka, filter itu sukses menutupi kejelekan hasil kamera iPhone 4. Antusias pengguna Burnb langsung tinggi dan pacar Systrom pun tak lagi ngambek. Meski begitu, tak lama usai peluncuran X-Pro II banyak pengguna mengeluh.

Ternyata, setelah disinkronisasi dengan filter, Burnb malah lemot dan sulit diakses. Aplikasi yang sedari awal sudah ribet, menjadi tambah ribet. Dari sinilah, Systrom bekerjasama dengan Mike Krieger, pemrogram lulusan Stanford University.

Singkat cerita, keduanya berupaya mendirikan aplikasi berbagi foto digital secara instan. Systrom dan Krieger berpikir aplikasi itu bakal dipakai banyak orang. Pasalnya, ketika itu belum ada satupun aplikasi serupa. Facebook, Twitter dan Flicker belum bisa mengunggah foto.

Atas dasar inilah, keduanya secara resmi mengubah Burnb dan meluncurkan aplikasi berbagi foto digital secara instan bernama Instagram pada 6 Oktober 2010, tepat hari ini 13 tahun lalu.

Menurut Sarah Frier dalam No Filters: The Inside Story of Instagram (2020), sejak pertama diluncurkan antusias masyarakat begitu tinggi. Langsung ada 25 ribu orang yang mengunduh dan menggunakan Instagram untuk membagikan foto. Dan seketika melejit di bulan-bulan berikutnya.

“Instagram hanya butuh waktu setahun untuk bisa mencapai 10 juta pengguna,” tulis Sarah.

Dari sinilah, banyak orang memperkirakan Instagram bakal mengalahkan dominasi Facebook dan Twitter. Aplikasi itu bakal menjadi nomor wahid sejagat raya dan membuat persaingan di dunia startup makin panas.

Saat muncul prediksi seperti ini, pendiri Facebook Mark Zuckerberg jadi salah satu orang yang sadar potensi besar Instagram di masa depan. Atas dasar inilah, menurut kesaksian Kevin Systrom di The Guardian, sejak awal tahun 2012 Zuckerberg selalu ingin menemui dirinya. Bahkan, dia berulang kali mengejar-ngejar Systrom hanya untuk membicarakan akuisisi Instagram oleh Facebook.

Soal ini, Systrom memang tak menolak dan marah. Dia justru bahagia atas keinginan pendiri Facebook itu. Sebab, dia juga kesulitan mengurusi operasional Instagram. Singkatnya, dia jago buat aplikasi, tetapi tidak bisa urus manajemen.

Dibanding nanti Instagram kacau balau, Systrom pun akhirnya melepas kepemilikan Instagram ke Zuckerberg seharga US$ 1 miliar pada April 2012. Sejak itulah, terjadi perubahan besar-besaran di tubuh Instagram.

Seiring waktu, Instagram berkembang sangat pesat. Tak hanya menjadi aplikasi berbagi foto, tetapi juga bisa mengunggah video, berjualan, dan sebagainya. Kini, sudah ada 1,3 miliar pengguna Instagram di seluruh dunia.

Berkat sukses membangun Instagram dan kemudian mendapat untung dari penjualan, Kevin Systrom dan Mike Krieger menjadi miliarder dadakan. Mengacu pada perhitungan Forbes (2023), Kevin Systrom tercatat punya harta US$ 2 miliar atau Rp 31 triliun. Sementara, Mike Krieger punya harta US$ 350 juta atau Rp 5 triliun.