Warisan Harta Karun Soeharto Transformatif di Bawah Pemerintahan Jokowi

by -106 Views

Pemimpinan Presiden Jokowi telah merevitalisasi banyak aset negara yang telah dibangun pada pemerintahan sebelumnya, mulai dari Orde Lama hingga Orde Baru di bawah Soeharto. Salah satu contohnya adalah kompleks hiburan dan kebudayaan, Taman Mini Indonesia Indah (TMII).

Pada tahun 2022, Jokowi melakukan revitalisasi dengan total anggaran sebesar Rp 1,070 triliun dari pemerintah pusat dan Rp 200 miliar dari PT Injourney. Proses revitalisasi ini melibatkan renovasi bangunan seluas 7,71 hektar dan 26,56 hektar kawasan terbuka. Beberapa objek yang direvitalisasi meliputi jalan raya, danau, anjungan dari 34 provinsi, dan museum.

Pada awal September 2023, proses revitalisasi ini selesai dan kembali dibukanya TMII oleh Presiden Jokowi. Bahkan, TMII juga menjadi salah satu lokasi perhelatan KTT ASEAN dalam acara spouse program yang sukses menghibur tamu negara.

Meskipun begitu, kita tidak bisa melupakan kontribusi Presiden Soeharto dalam membangun TMII pada tahun 1970. Pendirian TMII tidak terlepas dari keinginan ibu negara Tien Soeharto yang ingin menghadirkan versi Disneyland ala Indonesia. Ide ini muncul pada 13 Maret 1970 di kediamannya di Jl. Cendana, Jakarta Pusat.

Tien mengemukakan keinginannya untuk mendirikan tempat rekreasi yang mampu menggambarkan kebesaran dan keindahan Indonesia kepada pengurus Yayasan Harapan Kita. Ia ingin proyek tersebut menjadi miniatur Indonesia yang dinamakan Taman Miniatur Indonesia Indah. Proyek ini akan mencakup kolam besar yang berisi pulau-pulau dari seluruh Indonesia serta aspek-aspek budaya di dalamnya, seperti yang tertulis dalam buku Sejarah Taman Miniatur Indonesia Indah (1989).

Awalnya, gagasan Tien hanya sebatas wacana. Namun, saat mengunjungi Disneyland di California dan objek wisata di Thailand, Tien semakin yakin bahwa gagasannya dapat terwujud. Dalam perjalanan mengunjungi Disneyland pada tahun 1971, Tien mendapatkan inspirasi untuk membangun sebuah taman miniatur yang dapat melambangkan “Indonesia Indah.”

Keyakinan tersebut memicu Tien untuk membahas proyek pembangunan pada bulan Juni 1971. Ia meminta para menteri dan gubernur di seluruh Indonesia untuk mendukung gagasan tersebut. Khususnya para gubernur diminta untuk menyiapkan rancangan maket yang menggambarkan kebudayaan daerah masing-masing. Permintaan tersebut sulit ditolak dan mereka semua mulai melaksanakan tugas untuk mensukseskan proyek miniatur Indonesia.

Proyek ini dimulai pada akhir 1971 dengan melibatkan insinyur-insinyur dari dalam negeri, terutama dari ITB. Lokasi proyek ini terletak di Pondok Gede, Pasar Rebo, Jakarta Timur yang disiapkan oleh pemerintah provinsi DKI Jakarta. Anggaran proyek ini telah diperhitungkan sebesar Rp 10 miliar.

Meskipun mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah, proyek ini tidak terlepas dari kritikan masyarakat. Banyak yang menganggap proyek ini adalah pemborosan karena dilakukan saat rakyat sedang mengalami kesulitan. Namun, pada akhirnya proyek ini berhasil diselesaikan.

Pada tanggal 20 April 1975, Presiden Soeharto meresmikan TMII. Sejak itu, Indonesia memiliki Disneyland sendiri yang memperlihatkan kekayaan budaya Indonesia. Setelah hampir 5 dekade berdiri, TMII menjadi salah satu warisan Soeharto yang paling terkenal di masyarakat. Meskipun terdapat polemik, ketenaran TMII sebagai tempat hiburan dan kebudayaan tetap tidak tergoyahkan.