Berkapital Ratusan Ribu, Inilah Rahasia UMKM Meraup Keuntungan Jutaan Rupiah

by -147 Views

Jakarta, CNBC Indonesia – Indonesia memiliki populasi muslim terbesar di dunia. Hal ini memberikan potensi besar dalam penyerapan produk berbasis syariah bagi konsumen di Indonesia.

Unit Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) adalah salah satu penggerak ekonomi syariah di Indonesia. UMKM memberikan kontribusi besar terhadap Produk Domestik Bruto (61,1%), penyerapan tenaga kerja (97,1%), dan ekspor (14,4%).

Bank Indonesia (BI) berusaha memberikan kontribusi terbaik untuk meningkatkan peran UMKM dalam perekonomian. Salah satunya adalah dengan memamerkan produk UMKM binaan BI di Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2023, yang diselenggarakan di Jakarta Convention Center, Jumat (27/10/2023).

Salah satu UMKM binaan BI, yaitu Wisata Edukasi Ampyang Jawa, berhasil mencapai omset Rp600 juta per bulan dari penjualan produk makanan khas Karanganyar, Jawa Tengah. Usaha ini awalnya hanya membutuhkan modal Rp600 ribu.

“Dari awalnya modal Rp600 ribu, pegawainya juga hanya saya, istri, dan orang tua. Jadi memang bisnis keluarga. Sekarang sudah ada 15 pegawai,” ungkap Danan saat ditemui di salah satu stand makanan ISEF.

Danan juga mengakui bahwa Bank Indonesia memberikan kontribusi besar dalam pengembangan produknya. Ia telah mengikuti berbagai pelatihan dan bazaar yang diselenggarakan di berbagai kota, sehingga usahanya dikenal oleh banyak orang.

“Akhirnya kami bisa mencapai omset Rp500-600 juta per bulan,” katanya.

Tidak hanya di bidang makanan, BI juga mendukung UMKM di sektor fashion. Contohnya adalah Elmin Damanik, yang menjual wastra tenun Simalungun khas Sumatera Utara melalui merek Bah Pison Fashion.

Elmin menceritakan bahwa usahanya, yang dimulai sejak tahun 2000, pernah mengalami masa-masa sulit. Dengan memulai modal berhutang sebesar Rp1 juta, ia bahkan harus merasakan kerugian hingga tahun 2007.

“Dulu kita hanya mengikuti apa yang ada di pasar. Kemudian, kami melakukan riset pasar dan menemukan jenis kain Sumatera Utara yang sangat langka, yaitu Tenun Hio Simalungan,” ungkapnya.

Setelah mendapat inspirasi tersebut, produk Tenun Simalungun Elmin semakin diminati oleh konsumen. Sejak 2008, usaha ini mulai terdaftar secara resmi dan menghasilkan omset Rp140-160 juta per bulan.

Elmin mengakui bahwa menjadi UMKM binaan BI telah membantu meningkatkan omsetnya sebesar 5-10%.

“Kami belajar sistem penjualan di sini, termasuk produksi tanpa limbah. Kami banyak belajar, sehingga sisa kain tenun kami dapat kami olah menjadi produk seperti anting dengan harga mulai dari Rp15.000,” ujar Elmin.

Dalam perhelatan ISEF ke-10 yang diselenggarakan di Jakarta Convention Center mulai 25 hingga 29 Oktober 2023, terdapat sejumlah UMKM bertaraf syariah binaan BI. Selain bazaar UMKM, pengunjung juga dapat menyaksikan International Modest Fashion Festival (IN2MF) sebagai fashion modest terbesar dengan dukungan dari berbagai pihak, serta kompetisi chef berskala internasional, International Halal Chef Competition (IN2HCC), untuk mempromosikan kuliner halal Indonesia kepada dunia.

ISEF 2023 juga mendorong kolaborasi domestik dan internasional, termasuk penyelenggaraan Trade Expo Indonesia (TEI) yang diikuti oleh pembeli potensial dari berbagai negara.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya

Dorong Digitalisasi UMKM, Kadin Wonosobo Raih Apresiasi