Ketua DPRD Kota Bogor, Atang Trisnanto, menyatakan bahwa pelebaran empat titik ruas jalan dalam sistem satu arah (SSA) di Kota Bogor perlu dilanjutkan untuk mengatasi kemacetan. Ini perlu dilakukan setelah selesainya revitalisasi Jembatan Otista.
Revitalisasi Jembatan Otista merupakan langkah awal menuju penataan infrastruktur jalan yang mendukung Kota Bogor bebas dari kemacetan. Atang Trisnanto mengatakan bahwa fokus selanjutnya dari Pemkot Bogor perlu diarahkan pada bagaimana membuat semua ruas jalan di sepanjang sistem satu arah tidak lagi mengalami kemacetan.
Pemkot Bogor telah menyelesaikan revitalisasi Jembatan Otista dengan menggunakan dana bantuan dari Pemprov Jawa Barat. Pembangunan berlangsung selama sembilan bulan dan diharapkan dapat membantu mengurai kemacetan di wilayah tersebut.
Atang juga menilai bahwa jumlah kendaraan yang masuk dan keluar setiap tahun terus bertambah. Oleh karena itu, perlu adanya perhitungan kembali tentang lebar ruas jalan dan marka jalan yang tepat di sepanjang sistem satu arah.
Selain itu, jembatan yang baru didesain juga diharapkan dapat bertahan hingga 80-100 tahun dan mampu menahan beban dan getaran moda transportasi trem. Setelah lolos uji beban, penggunaan Jembatan Otista menunggu diresmikan oleh Presiden Jokowi.
Data dari Pemprov Jawa Barat menunjukkan bahwa jumlah kendaraan di Kota Bogor terus meningkat setiap tahunnya. Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan infrastruktur jalan di Kota Bogor perlu terus dilakukan untuk mengakomodasi jumlah kendaraan yang terus bertambah.
