Peningkatan Budaya Betawi sebagai Identitas Jakarta Setelah Pemindahan Ibu Kota

by -140 Views
Peningkatan Budaya Betawi sebagai Identitas Jakarta Setelah Pemindahan Ibu Kota

SD Negeri 22 Petang Cengkareng, Jakarta Barat mengadakan Pameran Seni Budaya Betawi. Foto / IST
JAKARTA – Jakarta akan menjadi pusat perekonomian dan kota global setelah pemerintah resmi memindahkan ibu kota ke Ibu Kota Nusantara (IKN) di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Untuk itu, Pemprov DKI akan berupaya menjadikan Budaya Betawi sebagai ruhnya Jakarta.
Hal ini disampaikan Kepala Biro Tata Pemerintahan Pemprov DKI Jakarta Fredy Setiawan dalam Diskusi Akhir Tahun dengan topik “Kaledioskop Betawi 2023” Pelembagaan Adat dan Kebudayaan Betawi untuk Lepas Landas, yang digelar Himpunan Mahasiswa Betawi dan Keluarga Mahasiswa Betawi secara virtual, Kamis (28/12/2023). Hadir dalam diskusi Imam Besar Forum Betawi Rempug (FBR) KH Lutfi Hakim, cendikiawan Betawi N Syamsudin Ch Haesy, Dekan Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) Universitas Krisnadwipayana (Unkris) Ade Reza Hariyadi, dan Ketua Umum Keluarga Mahasiswa Betawi (KMB) Ihsan Wildan.
Fredy menjelaskan, Rancangan Undang-Undang Daerah Khusus Jakarta (RUU DKJ) merupakan usulan dari DPR. Dengan pemindahan ibu kota ke IKN, maka akan mengubah status Jakarta dari Ibu Kota menjadi pusat perekonomian.
Menurut Fredy, menjadi kota global memiliki beberapa parameter, di antaranya ekonomi, pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), interaksi budaya, kemampuan pemenuhan kehidupan yang layak dan lingkungan serta aksesibilitas. Secara umum saat ini Jakarta menempati posisi ke-45 dari 48 kota di dunia.
“Secara interaksi budaya Jakarta di posisi ke-40,” katanya.
London, Tokyo, dan Singapura menjadi tiga kota pembanding. Kota London mengembangkan budaya melalui promosi budaya, sebab memiliki peran pengembangan sumber daya manusia (SDM). “Tokyo dan Singapura juga demikian. Kota Jakarta bagaimana? Budaya Betawi sebagai budaya Jakarta berpotensi terjadi transformasi akibat adaptasi,” kata Fredy.
“Ini (budaya Betawi) memberi nilai tambah dan memberi ruang kreativitas dan inovasi serta memberi nilai cipta pelaku budaya,” imbuhnya.
Kemajuan budaya, kata Fredy, menjadikan Jakarta sebagai pusat pengembangan budaya nasional. “Budaya Jakarta menjadi maju lestari, dan pemajuan budaya Betawi menjadi inti prioritas pemajuan kebudayaan yang dilindungi,” ucap Fredy.
Lutfi Hakim menegaskan, saat ini menjadi momentum budaya Betawi menuju era tinggal landas. Harapannya ke depan, Betawi menjadi lebih baik dan lebih maju. “Saat ini orang Betawi banyak termarjinalkan secara struktur maupun kultur,” ujarnya.