Berjuang Bersama Letnan Jenderal TNI (Purn) Johannes Suryo Prabowo

by -83 Views

Oleh: Prabowo Subianto [diambil dari Buku Kepemimpinan Militer 1: Catatan dari Pengalaman Letnan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto]

Saya mengenal Suryo Prabowo sejak dari masa taruna. Beliau lulusan AKABRI tahun 1976, sehingga berada 2 tahun di bawah saya. Ia Adhi Makayasa tahun 1976. Beliau adalah orang yang sangat cerdas, militan, dan patriotik. Orang tuanya juga seorang angkatan ’45, seorang Kolonel Angkatan Darat.

Mungkin karena kecerdasannya, beliau sering tidak disukai oleh atasannya. Beliau mungkin terlalu dinamis atau terlalu kreatif, sehingga sering tidak dimengerti oleh senior atau atasannya.

Tetapi yang saya lihat, sejak menjadi letnan, kapten, mayor, beliau terus berada di daerah operasi. Bahkan saat menjadi Brigjen, sebagai Wakil Gubernur di Timor Timur, sebagai Wadanrem Timor Timur, beliau selalu ada di lapangan pada saat-saat genting. Beliau merupakan perwira tinggi terakhir dari TNI yang meninggalkan Timor Timur. Beliau membawa bendera merah putih yang terakhir diturunkan di daerah Timor Timur.

Sifat cerdasnya sering disalahartikan sebagai ketidakmampuan dan keinginan untuk mengajari orang lain. Padahal sebenarnya itu hanya didorong oleh keinginan untuk memperbaiki organisasi dan situasi.

Sumber: https://prabowosubianto.com/berjuang-sama-saya-letnan-jenderal-tni-purn-johannes-suryo-prabowo/

Source link