Ketua Umum DPP Partai Golkar, Airlangga Hartarto memberikan isyarat bahwa pihaknya akan mendukung Ridwan Kamil di Pilgub Jakarta dan Dedi Mulyadi di Jawa Barat. Langkah ini dianggap sebagai sinyal serius dari wacana Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin menilai keputusan yang diambil oleh Partai Golkar sebagai solusi yang menguntungkan bagi partai-partai di KIM, termasuk Partai Gerindra. Partai-partai di KIM ingin meraih dukungan dari pemilih yang besar seperti di Jakarta, Jabar, Jateng, Jatim, dan Banten.
Ujang juga menyatakan bahwa jika rencana ini terlaksana, Ridwan Kamil memiliki potensi untuk bersaing dengan Anies Baswedan di Jakarta. Dengan skema KIM Plus yang disebutkan oleh Dasco, Nasdem dan PKB dapat bergabung dalam KIM. Hal ini membuat Anies terancam tidak mendapatkan dukungan partai, dan hanya tersisa PKS dan PDIP yang dapat memberikan dukungan padanya.
Posisi Anies bisa terancam karena harus memperoleh dukungan sebanyak 20% dari suara partai. Jika Anies akhirnya mendapatkan dukungan partai, maka ia akan bersaing dengan Ridwan Kamil. Namun, skema ini semakin terasa jelas dengan rencana Ridwan Kamil di Jakarta dan Dedi Mulyadi di Jawa Barat.
