Petani di Maros Mengalami Keuntungan Berlipat dengan Kenaikan Harga Cabai

by -38 Views

MAROS, ONLINE24- Petani cabai di Kelurahan Borong, Kecamatan Tanralili, Kabupaten Maros, kini merasakan hasil panen mereka menghasilkan keuntungan berlipat.

Menurut para petani, harga cabai yang mahal di pasaran saat ini juga memberikan dampak positif bagi pendapatan mereka. Nilai jual hasil panen saat ini mengalami peningkatan hingga 3 kali lipat dari harga sebelumnya.

Cabai rawit varietas cakra putih yang dijual kepada pengepul oleh petani saat ini dihargai Rp.40.000 per Kg, sedangkan sebelumnya hanya sekitar Rp.15.000 per Kg.

“Alhamdulillah, sejak harga cabai mahal di pasaran, kita bisa tersenyum bahagia karena hasil penjualan ke pengepul juga naik,” ujar Daeng Roa, salah satu petani cabai.

Daeng Roa mengatakan bahwa ia mampu menjual cabai rawit hingga 150 Kg dalam sehari, dengan dibantu oleh 4 orang pekerja yang merupakan anggota keluarganya.

Petani lain menjelaskan bahwa berkebun cabai tidaklah sulit, hanya perlu menyiapkan lahan dan menyediakan pupuk khusus. Mereka memerlukan waktu 3 bulan untuk panen, dengan melakukan penyiraman 4 kali sebulan.

Selain itu, luas keseluruhan lahan cabai milik petani di Kelurahan Borong mencapai 32 hektare.

Harga cabai rawit di pasar tradisional di Sulawesi Selatan semakin tinggi karena kurangnya pasokan dari distributor. Kenaikan harga cabai disebabkan oleh berbagai faktor seperti musim kemarau, tingginya permintaan dari masyarakat, dan spekulasi harga oleh pedagang.

Meskipun menguntungkan bagi petani, kenaikan harga cabai juga berdampak pada konsumen karena cabai merupakan bahan pokok yang dibutuhkan sehari-hari.