Peringatan Hari Santri Nasional di Pondok Pesantren Attaqwa Putra, Ujungharapan, Bekasi, Jawa Barat. FOTO/IST
Peringatan Hari Santri Nasional di Pondok Pesantren Attaqwa Putra, Ujungharapan, Bekasi, Jawa Barat berlangsung penuh khidmat dengan semangat perjuangan yang terasa kuat. Acara ini dihadiri oleh berbagai tokoh masyarakat, santri, serta alumni, yang turut serta dalam momen penting deklarasi Ujungharapan sebagai kota santri.
Upacara peringatan yang dilangsungkan di Plaza Masjid Attaqwa menjadi puncak dari peringatan Hari Santri 2024. Pimpinan Umum Yayasan Attaqwa, KH Irfan Mas’ud bersama Pimpinan Pondok Pesantren Attaqwa Putra, KH Husnul Amal, serta Dewan Guru Pondok Pesantren Attaqwa Putra, Lurah Kelurahan Bahagia, dan sejumlah tokoh alumni turut hadir dalam prosesi upacara tersebut.
Selain pengibaran bendera dan menyanyikan Mars Hari Santri, acara ini ditandai dengan deklarasi penting oleh para santri dan Ikatan Remaja Attaqwa. Deklarasi ini menegaskan komitmen untuk menjaga moralitas dan perilaku positif di lingkungan Ujungharapan, sejalan dengan nilai-nilai yang diwariskan oleh pendiri Attaqwa dan pahlawan nasional KH Noer Alie.
Salah satu momen bersejarah dalam peringatan tersebut adalah penandatanganan Maklumat Bersama Kota Santri, yang turut ditandatangani oleh Pimpinan Dewan Masjid Attaqwa, Pimpinan Pondok Pesantren Attaqwa Putra, Ketua Ikatan Keluarga Abituren Attaqwa (IKAA), dan Ketua Ikatan Remaja Attaqwa (IKRA). Dukungan juga datang dari aparat desa, termasuk Lurah Bahagia, Babinsa, dan Babinkamtibmas Kelurahan Bahagia, yang ikut menandatangani maklumat tersebut.
“Para santri dan tokoh masyarakat berkomitmen untuk menjunjung tinggi nilai-nilai moral serta menjauhi pengaruh buruk seperti narkoba, minuman keras, judi, dan hiburan yang bertentangan dengan norma kota santri,” kata Imam Abdul Rasyid, Ketua IKAA, yang menjadi inisiator deklarasi Kota Santri ini.
Dalam pernyataannya, KH Husnul Amal, selaku inspektur upacara, menekankan pentingnya menjaga warisan cita-cita almaghfurlah KH Noer Ali, pendiri Pondok Pesantren Attaqwa.
“Peringatan Hari Santri ini bukan hanya seremoni, tetapi ajakan untuk meneguhkan semangat perjuangan santri dalam menjaga identitas kota santri dan melawan segala bentuk anasir negatif yang dapat merusak generasi muda,” katanya.
Dengan semangat Hari Santri, deklarasi ini diharapkan menjadi pengingat bagi seluruh masyarakat untuk bersatu dalam membangun negeri dan menjaga Ujungharapan sebagai kota santri, menciptakan lingkungan yang penuh dengan nilai-nilai kebaikan dan keislaman.
Peringatan ini diakhiri dengan acara zikir dan doa di Masjid Jami’ Attaqwa. Dalam pesan moralnya, KH Irfan Mas’ud mengajak para santri untuk belajar dengan sungguh-sungguh, mengenal Allah, dan mencari ridha-Nya. “Sukai dan cintai kebaikan, serta selalu berharap keselamatan dunia dan akhirat,” katanya. (abd)