Kisah Damai: Kekerasan Polisi ke Mahasiswa Gelap Surabaya

by -20 Views

Kekerasan polisi terhadap mahasiswa aksi Indonesia Gelap di Surabaya, Jawa Timur, pada Senin (17/2) telah berakhir damai setelah mediasi antara mahasiswa korban dengan Aiptu Yakobus Timu di sebuah rumah makan di Surabaya, Rabu (26/2). Mediasi tersebut turut dihadiri Kapolsek Bubutan AKP Vonny Farizky dan jajaran kepolisian serta mahasiswa Unesa yang mendampingi Zian. Dalam mediasi tersebut, Vonny meminta maaf atas kekerasan yang terjadi dan menegaskan komitmen kepolisian dalam menjaga profesionalisme. Aiptu Timu juga menyampaikan permintaan maaf kepada Zian dan mahasiswa Unesa lainnya. Kesepakatan mediasi kedua belah pihak juga diwujudkan dalam surat perjanjian yang ditandatangani bersama.

Sebelumnya, seorang mahasiswa Unesa inisial NZ diduga ditangkap dan mengalami tindak kekerasan dari aparat saat mengikuti aksi ‘Indonesia Gelap’ di depan Gedung DPRD Jawa Timur, Surabaya. NZ, yang merupakan mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unesa, mengalami pukulan, injakan, dan penggeretan oleh aparat. Setelah mengalami kekerasan, NZ sempat kehilangan kesadaran dan diinterogasi polisi. Meski tidak mengalami intimidasi verbal, NZ merasa kecewa dengan tindakan kekerasan tersebut dan berencana menempuh jalur hukum.

Setelah kejadian, Aiptu Timu diperiksa Bidpropam Polda Jatim dan dinyatakan melakukan pelanggaran. Sanksi atau hukuman yang dijatuhkan kepada Aiptu Timu tidak dijelaskan. Proses mediasi dan penanganan kasus ini menunjukkan komitmen aparat kepolisian dalam menyelesaikan konflik secara damai dan profesional. Sikap saling memaafkan antara korban dan pelaku kekerasan juga menunjukkan pentingnya penyelesaian kasus secara berkeadilan dan perdamaian.

Source link