Personel dari tim satuan tugas anti premanisme telah mengubah lebih dari 50 posko organisasi kemasyarakatan (ormas) di wilayah Jakarta Timur menjadi pos keamanan lingkungan (kamling). Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly, menyampaikan bahwa seluruh posko ormas di wilayah tersebut telah dialihfungsikan menjadi pos kamling dan pos pantau anti tawuran. Hal ini bertujuan untuk menciptakan sarana yang memungkinkan masyarakat berkumpul dan mencegah tindakan melanggar hukum di lingkungan Jakarta Timur.
Mengutip Antara, Nicolas menyatakan bahwa pos kamling tersebut bukan hanya diisi oleh anggota ormas, tetapi juga melibatkan masyarakat umum untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Upaya penertiban posko terus dilakukan guna menciptakan ruang publik bersih dari simbol-simbol yang berpotensi mengganggu keamanan. Nicolas berharap bahwa pengalihan fungsi posko ormas dapat menciptakan situasi yang lebih kondusif dan meningkatkan harmoni dalam masyarakat.
Selain di Jakarta Timur, tujuh posko ormas di Tamansari, Jakarta Barat, juga telah diubah menjadi pos kamling. Kapolsek Metro Tamansari, AKBP Riyanto, menyatakan bahwa para pimpinan ormas sudah diarahkan untuk membersihkan posko dari atribut, simbol, dan warna khas organisasi, lalu mengecat ulang dengan warna netral seperti putih atau merah-putih. Dengan adanya pengalihan fungsi posko ini, diharapkan dapat mendorong semangat menjaga wilayah dari potensi gangguan dan menciptakan situasi yang lebih kondusif.
