Kementerian Agama (Kemenag) memberikan tanggapan terkait keluhan jemaah haji yang mengalami kesulitan mendapatkan tenda di Arafah. Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Mukhlis M. Hanafi, menyampaikan permohonan maaf atas kejadian tersebut. Dia menjelaskan bahwa ada beberapa keterbatasan yang menyebabkan hal tersebut terjadi, seperti kapasitas tenda yang tidak optimal dan kesulitan dalam penataan serta penempatan jemaah berbasis hotel. Faktor lainnya termasuk jumlah petugas haji yang sedikit dan mobilitas jemaah yang tidak terkendali.
Untuk mengatasi masalah tersebut, PPIH Arab Saudi telah melakukan langkah-langkah seperti mendata ulang tenda di Arafah dan mengalihkan tenda petugas menjadi tenda jemaah. Mereka juga berupaya untuk menambah jumlah tenda dengan melobi pihak Syarikah. Upaya tersebut telah berhasil mengatasi kepadatan dan memungkinkan jemaah melaksanakan ibadah dengan tenang. Selain itu, ada juga masalah terkait jemaah haji harus berjalan jauh dari Muzdalifah ke Mina, yang diakui oleh Direktur Jenderal PHU Kemenag, Hilman Latief.
Kesulitan tersebut terjadi karena antrean panjang bus dan jadwal kedatangan yang tidak konsisten. Untuk mengatasi hal ini, PPIH meminta bantuan logistik dan proteksi jemaah serta meminta Kementerian Haji Arab Saudi untuk mempercepat pengiriman bus ke Muzdalifah. Berbagai langkah telah dilakukan untuk menangani masalah tersebut dan memastikan kenyamanan serta keselamatan jemaah haji selama pelaksanaan ibadah haji.
