Sebuah kebakaran tragis terjadi di Tebet, Jakarta Selatan, menyebabkan korban tewas dan meninggalkan ibunya, Nurjanah (49), dalam kepedihan yang mendalam. Ia memeluk erat kantong plastik yang berisi bagian tubuh putranya, APW (24), yang telah hangus akibat kebakaran rumah di daerah tersebut. Bagian tubuh sang anak sudah tidak bisa dikenali, namun Nurjanah tetap berusaha untuk mengenali bagian kakinya. APW tinggal bersama tantenya dan sering mengantar keponakan dan saudaranya ke sekolah. Meskipun rumah mereka berbeda, lokasinya tidak jauh dari tempat kejadian kebakaran.
Anak tersebut masih dalam pencarian pekerjaan setelah lulus sekolah, dan merupakan sosok yang aktif dalam kehidupan sehari-hari. Kebakaran tersebut diduga terjadi karena penggunaan lilin untuk pencahayaan selama mati lampu selama 15 menit pada dini hari. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta telah bergerak cepat untuk merespons kejadian tersebut, dengan menyebutkan bahwa seorang wanita inisial APW tewas akibat kebakaran tersebut. Satu hal yang menggembirakan adalah komunikasi yang baik antara ibu dan ayah korban, meskipun keduanya telah lama terpisah ranjang.
Tim dari Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Selatan telah dikerahkan untuk memadamkan api, yang telah memengaruhi tujuh rumah tinggal dan mengungsi sebanyak 30 jiwa. Korban dan keluarganya saat ini ditampung di aula Mushalla Mujahidin sebagai langkah evakuasi sementara. Kehilangan seorang anggota keluarga dalam kebakaran adalah tragedi yang tidak terlupakan, dan Nurjanah harus memikul beban kehilangan putranya seorang diri. Semoga kejadian ini menjadi peringatan bagi semua orang untuk lebih waspada terhadap risiko kebakaran di sekitar mereka.