Ekonomi syariah semakin diperhatikan secara global karena nilai-nilai keadilan, transparansi, dan etika yang dianut. Menurut Dosen Universitas Islam Indonesia (UII), Muh. Bekti Hendrie Anto, ekonomi syariah menarik perhatian negara-negara baik Muslim maupun non-Muslim karena sesuai dengan prinsip jalan tengah yang banyak dipraktikkan saat ini. Meski begitu, penerapan ekonomi syariah tidak selalu mudah karena tantangan di tingkat praktik dan pengaruh politik serta sistem negara. Meskipun Indonesia bukan negara Islam, ekonomi syariah dapat menjadi alternatif kuat dalam membangun ekonomi yang adil.
Selain itu, pertumbuhan permintaan global akan wisata halal dan produk halal seperti fashion, kosmetik, farmasi, dan kuliner menjadi peluang bagi Indonesia sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia. Bekti menekankan pentingnya Indonesia menjadi pemain utama, bukan hanya pasar bagi negara lain, dengan modal budaya, demografi, dan spiritual yang dimiliki. Pemerintah didorong untuk mempercepat proses sertifikasi halal dan memperluas ekosistem ekonomi syariah ke berbagai sektor. Kehadiran bank syariah dianggap sebagai alternatif, bukan pengganti bank konvensional, bagi masyarakat yang menginginkan sistem keuangan sesuai syariat.
