Sulsel Menguatkan Sektor Pertanian dan Hilirisasi di Tengah Dampak Ekonomi Perang Dunia

by -33 Views

Sulsel, 25 Juni 2025 – Ketegangan geopolitik global dan ancaman perang dunia menimbulkan kekhawatiran akan berdampak pada stabilitas ekonomi Indonesia, termasuk di Sulawesi Selatan. Sektor pertanian di provinsi ini dianggap sebagai tulang punggung ekonomi Sulsel, memberikan kontribusi sekitar 21 persen terhadap PDRB daerah. Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulsel, Wahyu Purnama, menyampaikan pentingnya program Mandiri Benih dalam meningkatkan kualitas benih tanaman seperti padi, cabai, dan bawang. Pembangunan irigasi dan pompanisasi juga menjadi fokus untuk meningkatkan produktivitas pertanian di wilayah tersebut.

Bank Indonesia mendorong hilirisasi di sektor pertanian untuk memberikan nilai tambah, misalnya dengan menghasilkan produk olahan dari komoditas seperti rumput laut dan bawang. Wahyu juga mencatat risiko tidak langsung terhadap ekspor Sulsel akibat konflik global, terutama terkait distribusi global minyak. Hal ini dapat berdampak luas terhadap sektor ekonomi, terutama yang bergantung pada transportasi.

Dalam konteks konflik geopolitik global, perlambatan ekonomi domestik dan regional dianggap sebagai hambatan serius bagi pencapaian target pertumbuhan ekonomi nasional. Wahyu mengharapkan agar konflik global segera mereda guna menjaga stabilitas ekonomi Sulsel yang sangat tergantung pada sektor riil seperti pertanian dan ekspor komoditas.

Source link