Pada menjelang peringatan HUT RI ke-80, mahasiswa Universitas Negeri Makassar (UNM) menyelenggarakan aksi protes dengan mengibarkan bendera One Piece sebagai simbol kritik terhadap pemerintah. Presiden Mahasiswa UNM, Samry, menyuarakan ketidakpuasan terhadap kondisi negara saat ini yang dianggap memprihatinkan. Menurut Samry, tindakan tersebut merupakan respons terhadap kegelapan yang dirasakan di Indonesia, di mana masyarakat menyuarakan kritik mereka melalui bendera Jelly Roger.
Samry mengungkapkan harapannya agar pemerintah lebih menerima kritik terkait masalah-masalah yang dihadapi bangsa, terutama dalam bidang ekonomi. Dia juga menekankan pentingnya pemerintah tidak menindas warga yang mengekspresikan aspirasi mereka. Dalam konteks ini, pengibaran bendera One Piece menjadi simbol perlawanan terhadap ketidakpuasan masyarakat terhadap kondisi negara saat ini.
Sementara itu, sejumlah pedagang bendera di Makassar mengungkapkan bahwa lebih banyak warga yang mencari bendera One Piece daripada bendera merah putih menjelang peringatan HUT RI ke-80. Rosdiana, salah satu pedagang bendera, mengungkapkan bahwa penjualan bendera merah putih mengalami penurunan signifikan, sementara minat terhadap bendera One Piece semakin meningkat.
Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Arya Perdana, menyatakan bahwa pihak kepolisian telah melakukan patroli dan memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya mengibarkan bendera merah putih. Meskipun demikian, Arya menekankan bahwa jika ada warga yang ingin mengibarkan bendera lain, sebaiknya bendera tersebut tidak dijadikan pasangan dengan bendera merah putih untuk tetap menghormati simbol negara. Melalui tindakan ini, diharapkan masyarakat Makassar tetap mempertahankan kebersamaan dan semangat persatuan dalam memperingati HUT RI ke-80.