Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo Priyono menegaskan komitmen pemerintah dalam mempercepat pengentasan kemiskinan sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto. Agus menjelaskan bahwa fokus utama saat ini adalah mengubah paradigma penerima bantuan sosial (bansos) menjadi masyarakat yang mandiri. Salah satunya adalah melalui pendirian Sekolah Rakyat yang diinisiasi langsung oleh Presiden.
Sekolah Rakyat tidak hanya memberikan pendidikan formal, tetapi juga pendidikan karakter dan keterampilan hidup. Dengan sistem asrama, siswa dari keluarga penerima manfaat dapat menerima pembinaan secara menyeluruh. Saat ini, telah didirikan 165 Sekolah Rakyat di seluruh Indonesia, termasuk di Pulau Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua.
Meski menggunakan bangunan yang telah ada sebelumnya, Sekolah Rakyat dibangun dengan perencanaan matang dan standar yang baik. Saat ini, 15.895 anak dari desil 1-4 DTSEN mendapat pendidikan di Sekolah Rakyat, dengan bantuan 2.407 guru dan 4.442 tenaga kependidikan. Fasilitas di Sekolah Rakyat tetap dijaga agar tetap unggul meskipun ditujukan bagi siswa yang kurang mampu.
Kementerian Sosial bekerjasama dengan berbagai kementerian dan lembaga, seperti BPS, Kementerian PUPR, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, serta pemerintah daerah, untuk melancarkan program Sekolah Rakyat ini. Kolaborasi lintas sektor ini diharapkan dapat memperluas jangkauan Sekolah Rakyat agar lebih banyak anak dari keluarga miskin, miskin ekstrem, dan rentan dapat terfasilitasi dengan baik.
