Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, bersama Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, mengadakan pertemuan penting di Kantor Kementerian Pertahanan pada Rabu (15/10). Dalam pertemuan berdurasi satu jam tersebut, Sjafrie menyatakan menerima masukan dari Surya Paloh terkait tugasnya sebagai penentu kebijakan nasional dalam bidang stabilitas keamanan. Menurut Sjafrie, masukan tersebut penuh dengan komitmen nasionalisme dan patriotisme.
NasDem menjadi partai pertama di luar Koalisi Indonesia Maju yang bertemu dengan Sjafrie, dengan jadwal pertemuan bersama PKS dalam beberapa hari ke depan. Surya Paloh menegaskan bahwa tidak ada pembahasan terkait keanggotaan NasDem di kabinet Prabowo dalam pertemuan tersebut. Ia hanya menyampaikan harapannya agar pemerintahan Prabowo sukses di masa depan.
Dari sudut pandang Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah, Sjafrie memiliki pengaruh yang kuat di lingkaran Presiden Prabowo, sehingga menjadi jalur komunikasi bagi elite politik menuju Prabowo. Hal ini menunjukkan adanya diplomasi politik dalam pertemuan Surya Paloh dengan Sjafrie, terutama dalam konteks posisi NasDem setelah kehilangan sejumlah tokoh elitnya ke PSI.
Melihat kemungkinan Prabowo mulai menjauhi Jokowi, Surya Paloh dipandang memahami pentingnya menjaga hubungan dengan kekuasaan politik. Dalam konteks ini, NasDem sedang menjalankan keseimbangan politik dengan tidak terlalu melawan pemerintah namun tetap memperoleh manfaat dari posisi politiknya. Tema manuver PSI yang mencoba merebut elite NasDem juga dibahas, dengan upaya menjaga posisi tawar NasDem dalam politik yang semakin dinamis.





