Ford akan menghentikan sementara produksi F-150 Lightning setelah insiden kebakaran di pabrik aluminium Novelis di New York. Hal ini akan membuat Ford mengalihkan fokus produksi mereka ke truk gas dan hibrida F-Series pada kuartal pertama 2026. Dengan rencana untuk membangun lebih dari 50.000 truk tambahan tahun depan, Ford berharap bisa memperbaiki kerugian produksi akibat kebakaran tersebut. Keputusan ini didasari oleh pertimbangan keuntungan yang lebih besar dari truk gas dan hibrida, mengingat kebutuhan aluminium yang lebih sedikit dibandingkan Lightning.
Pindahnya prioritas produksi juga berdampak pada karyawan di Rouge Electric Vehicle Center Ford, dimana produksi Lightning berlangsung. Mereka akan dipindahkan ke kru ketiga yang baru untuk membangun truk gas di pabrik Dearborn Truck milik Ford. Perusahaan juga berencana untuk menambah karyawan baru hingga 900 pekerja, guna mendukung peningkatan produksi truk di fasilitas mereka. Selain itu, Ford akan mempekerjakan 100 karyawan baru di pabrik Kentucky Truck dengan investasi senilai $60 juta untuk meningkatkan produksi truk di sana.
Meskipun penjualan truk listrik mengalami peningkatan, penjualan Lightning hanya naik sedikit untuk model tahun 2026. Dibandingkan dengan penjualan truk gas dan hibrida lainnya, penjualan Lightning masih jauh lebih rendah meskipun prestasinya sebagai truk listrik. Ford tentu harus mengikuti permintaan pasar dan tetap berfokus pada produksi truk yang paling diminati oleh konsumen.





