Mengapa Merapi Melepaskan Awan Panas Guguran hingga 2,5 Km?

by -40 Views

Gunung Merapi, yang terletak di perbatasan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah, dilaporkan telah memuntahkan awan panas guguran sebanyak enam kali pada Minggu (2/11). Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, Agus Budi Santoso, menyebutkan bahwa dua kejadian awan panas guguran pertama teramati pada pukul 11.04 WIB dan 11.11 WIB.

Kejadian awan panas guguran berikutnya terjadi pada pukul 14.27, 15.00, 16.08, dan 17.21 WIB, semuanya mengarah ke barat daya atau sektor Kali Krasak dan Kali Sat (Putih). BPPTKG mencatat jarak luncur awan panas guguran terjauh mencapai 2.500 meter atau 2,5 kilometer, dengan amplitudo maksimum 59 mm dan durasi 279,5 detik.

Agus menyatakan bahwa data pemantauan menunjukkan suplai magma masih berlangsung yang bisa memicu terjadinya awan panas guguran di daerah potensi bahaya. Hingga saat ini, BPPTKG masih menjaga status Level III atau Siaga pada Gunung Merapi.

Untuk mengantisipasi potensi bahaya erupsi Gunung Merapi, BPPTKG mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan kegiatan apa pun di daerah potensi bahaya. Masyarakat juga diminta untuk waspada terhadap bahaya lahar dan awan panas guguran, terutama saat hujan di sekitar Gunung Merapi.

Guguran lava dan awan panas dari Gunung Merapi dapat berdampak ke wilayah di sektor selatan-barat daya yang meliputi Sungai Boyong, Sungai Bedog, Krasak, dan Bebeng, serta wilayah di sektor tenggara seperti Sungai Woro dan Sungai Gendol. Jika terjadi erupsi eksplosif, lontaran material vulkanik dari Gunung Merapi bisa menjangkau radius tiga kilometer dari puncak gunung.

Source link