Wang Jianlin, pemilik Dalian Wanda Group, memiliki impian besar untuk membangun kerajaan hiburan dan pariwisata tingkat global di China. Ia ingin meniru kesuksesan Walt Disney dalam membangun Disneyland. Namun, keadaan tidak berjalan sebagaimana yang diharapkan dan Wang dan perusahaannya terjerat utang sebesar US$ 56 miliar akibat kesalahan dalam menghitung prospek bisnis.
Akibat utang tersebut, kekayaan Wang turun drastis hingga 80% menjadi hanya US$ 7,8 miliar. Untuk melunasi utang, Wang terpaksa menjual hotel, taman hiburan, dan proyek pariwisata senilai lebih dari US$ 9 miliar kepada para pengembang properti lain di China. Selain itu, dia juga menjual kepemilikan saham di perusahaan media AS Legendary Entertainment dan klub sepak bola Spanyol Atletico Madrid, serta jaringan bioskop terbesar di AS, yakni AMC Entertainment.
Meskipun telah melakukan penjualan tersebut, Wang masih terjerat utang yang besar. Oleh karena itu, ia mendaftarkan salah satu anak perusahaannya, Dalian Wanda Commercial Management (DWCM), untuk melantai di bursa saham dalam waktu dekat. Dengan melalui Initial Public Offering (IPO) DWCM, Wang berharap bisa melunasi utang sejumlah US$ 13 miliar. Namun, ada kekhawatiran bahwa IPO tersebut akan gagal karena regulasi China yang membutuhkan biaya sebesar US$ 4,2 miliar.
Untuk bertahan hidup, Wang dapat menjual atau menggadaikan aset-asetnya di luar negeri. Melalui penjualan aset tersebut, ia bisa mengumpulkan dana untuk membayar utang dan memenuhi kebutuhan sehari-hari. Meski demikian, jumlah dana yang dihasilkan belum cukup untuk menutup seluruh utang yang dimiliki.
Dalam kondisi saat ini, Wang menghadapi kesulitan dalam mengatasi masalah keuangan yang dihadapinya.
