Mengikuti Jejak Boris Becker, Harta Rp 1,8 T-Pensiun Finansial Hancur

by -110 Views

Jakarta, CNBC Indonesia – Bagi sebagian orang, menjadi atlet adalah profesi impian. Jika berhasil, kehormatan dan kekayaan akan datang dengan cepat. Semakin tinggi level kompetisi, semakin besar pula penghasilan yang didapat, bahkan bisa mencapai miliaran rupiah untuk satu orang.

Namun, semua ini hanya terjadi dalam masa produktif atlet. Ketika usia semakin tua dan tidak lagi produktif, era kejayaan yang mendatangkan uang akan berakhir. Atlet terpaksa harus pensiun dan menjalani kehidupan baru yang seringkali cukup menyedihkan.

Salah satunya dialami oleh Boris Becker, petenis terkenal dari Jerman. Pada masa lalunya, Becker meraih kesuksesan besar dengan beragam penghargaan, tetapi kini ia hidup dalam kondisi kemiskinan bahkan masuk penjara. Bagaimana ceritanya?

Boris Becker memulai karir sebagai petenis saat ia masih remaja. Ia tergolong atlet muda yang cukup berprestasi di masanya. Bahkan, pada usia 17 tahun, Becker sudah berhasil berpartisipasi dalam Kejuaraan Wimbledon, ajang tenis terbesar dan bergengsi di dunia.

Di Wimbledon, Becker berhasil mengalahkan para senior dan meraih gelar juara. Ini sangat luar biasa, karena sebagai atlet muda, Becker berhasil mencatatkan diri sebagai petenis termuda yang berhasil ikut serta dan memenangkan kejuaraan tersebut dalam 100 tahun sejarah Wimbledon. Hingga saat ini, rekor tersebut masih belum terpecahkan.

Selama masa produktifnya, hidup Becker selalu diwarnai dengan prestasi. Ia berhasil memenangkan semua turnamen tenis bergengsi di dunia, seperti US Open, Australian Open, Wimbledon, dan Master Serius. Ia juga berhasil meraih medali emas Olimpiade 1992. Prestasi-prestasi tersebut tidak hanya mendatangkan kehormatan dan pujian, tetapi juga banyak uang.

Menurut laporan Fox Sport, Becker berhasil mengumpulkan uang sekitar US$ 50 juta atau sekitar Rp 1,8 triliun selama karirnya. Jumlah tersebut menjadikannya salah satu petenis tersukses dan terkaya pada masanya.

Namun, kehidupan seorang atlet seperti pohon pisang yang hanya tumbuh sekali dalam seumur hidup. Setelah pensiun, kehidupan Becker berubah drastis. Meskipun memiliki kekayaan sebesar Rp 1,8 triliun, uang tersebut lenyap begitu saja akibat manajemen finansial yang buruk.

Becker menghabiskan uangnya dengan gaya hidup yang tidak bertanggung jawab. Ia terkenal kerap menghambur-hamburkan uangnya untuk perempuan, berselingkuh, dan terlibat dalam berbagai skandal. Salah satu skandal terbesarnya adalah kasus penggelapan pajak.

Pada tahun 2002, Becker dihukum oleh pengadilan karena terbukti menggelapkan pajak sebesar € 1,7 juta. Ia didenda € 300.000 dan dijatuhi hukuman penjara selama dua tahun. Namun, pada tahun 2017, Becker menghadapi puncak kesulitannya. Pengadilan Inggris menyatakan bahwa ia bangkrut karena telah terlilit utang sebesar € 36,5 juta atau sekitar Rp 603 miliar. Sesuai dengan aturan, Becker harus dipenjara selama 30 bulan.

Setelah bebas dari penjara pada Desember 2022, Becker dikabarkan telah bertobat dan memulai kehidupan baru. Saat ini, ia bekerja sebagai komentator pertandingan tenis di salah satu stasiun TV.

Artikel Selanjutnya:
Pria Ini Rela Lepas Gaji Rp 133 Juta Demi Bantu Ibu Jualan

(mfa/sef)