loading…
Jenazah Brigadir RA telah dimakamkan di pemakaman umum Desa Kalasey, Manado, pada hari Minggu (28/4/2024). Foto/Jefry Langi
Komisioner Kompolnas Yusuf Warsyim menyatakan bahwa penyelidikan polisi yang menduga bahwa Brigadir RAT melakukan bunuh diri harus dilakukan dengan transparan sesuai dengan fakta yang ada.
“Kompolnas mendesak pihak Polda Sulut, Bidpropam, dan penyidik Reskrimum untuk mengusut masalah ini secara profesional, transparan, dan akuntabel. Dugaan bunuh diri tersebut harus dapat dipastikan kebenarannya,” kata Yusuf, pada hari Minggu (28/4/2024).
Kompolnas juga meminta agar polisi dapat menjelaskan tugas sebenarnya yang diemban oleh Brigadir RAT di Jakarta. “Kami meminta pihak keluarga memberikan penjelasan yang jelas. Kompolnas melakukan pengawasan terhadap penyelidikan ini dan tetap menghormati kewenangan Polri, terutama Polda Sulut,” ujar Yusuf.
Saat ini, Kompolnas belum dapat memastikan apakah kematian Brigadir RAT disebabkan oleh bunuh diri atau tidak. Namun, Polri diharapkan dapat melakukan penyelidikan dengan sebaik mungkin.
“Saat ini kami belum bisa menyimpulkan apakah ini kasus bunuh diri atau tidak. Kami percayakan kepada Polda Sulut untuk bekerja secara profesional, transparan, dan akuntabel,” tambahnya.
Di sisi lain, polisi masih terus melakukan penyelidikan terkait kematian Brigadir RAT dari Polres Manado yang bunuh diri di kawasan Mampang, Jakarta Selatan. Untuk mencari motif dari tindakan bunuh diri Brigadir RAT, polisi akan memeriksa handphone miliknya.
“Handphone korban sedang dalam proses pemeriksaan di laboratorium forensik siber,” ujar Wakasat Reskrim Polres Jakarta Selatan, Kompol Henrikus Yossi.
Kata Kompol Yossi, polisi akan mencari motif pasti dari tindakan bunuh diri Brigadir RAT dan mengapa ia melakukan aksi tersebut di dalam mobil Alphard berwarna hitam di kawasan Mampang. Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan memeriksa handphone korban.
(cip)
