Miliarder Memeluk Islam karena Khawatir Keberkahan Hartanya Tidak Terjamin

by -118 Views

Ini adalah kisah Masagung atau Tjio Wie Tay, pendiri dan pemilik Toko Buku Gunung Agung yang ditutup pada Mei 2023 lalu. Salah satu cerita menarik tentang dirinya adalah ketika dia mengalami krisis batin yang luar biasa saat menjadi orang kaya. Kisah ini membawa kita kembali ke tahun 1970-an.

Kala itu, Masagung sudah berusia 50 tahun dan mengalami semacam krisis kesadaran. Kehidupan yang super nyaman, banyak uang, dan memiliki kedudukan terhormat membuatnya takut. Tahun 1970-an, Toko Gunung Agung sedang pada puncak kejayaannya. Perusahaan tersebut menjadi pusat jual beli buku di Indonesia.

Gunung Agung tidak hanya menerbitkan dan menjual buku, tetapi juga mulai terlibat di sektor pariwisata, perhotelan, dan penukaran uang. Berkat semua ini, Masagung menjadi miliarder. Namun, kekayaan dan kejayaan yang diperolehnya membuatnya tidak nyaman.

Pada saat tersebut, Masagung bertemu dengan Ibu Tien Fuad Muntaco, seorang pakar hipnotisme dan telepati. Setelah bertemu dengannya, Masagung memutuskan untuk pindah agama dari Hindu ke Islam. Pengaruh dari Ibu Tien Fuad Muntaco membuat kehidupan Masagung berubah drastis. Dia menjadi lebih beragama Islam dan menjadi tokoh penyebaran ajaran Islam.

Masagung mendirikan Yayasan Jalan Terang, yang bertujuan membiayai pembangunan masjid, rumah sakit, dan museum Wali Songo. Selain itu, dia juga aktif dalam dakwah di masjid di ibukota dan mempromosikan Islam lewat penerbitan buku-buku Islami. Setelah mengalami masa muda yang resah, tindakan Masagung untuk merangkul tradisi Jawa dan keilmuannya pada kebatinan dipuji sebagai langkah maju.

Upaya menebarkan ajaran Islam terus dilakukan, hingga Masagung meninggal pada 24 September 1990.