Setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk meraih kesuksesan. Namun, orang Yahudi memiliki peluang yang lebih besar untuk sukses. Orang Yahudi telah mencapai banyak hal dalam sejarah dunia, baik dalam bidang intelijen maupun ekonomi.
Orang Yahudi di Barat telah sukses menjadi tokoh intelektual dan menduduki kelas ekonomi tertinggi. Banyak dari mereka juga meraih penghargaan Nobel. Sebanyak 16% pemenang Nobel sains adalah orang Yahudi.
Ada dua hipotesis yang dapat menjelaskan kesuksesan orang Yahudi. Pertama, orang Yahudi memiliki kecerdasan di atas rata-rata. Banyak dari mereka yang berhasil berkontribusi dalam perkembangan ilmu pengetahuan. Hipotesis ini diperkuat dengan hasil tes IQ yang menunjukkan bahwa orang Yahudi memiliki kecerdasan tinggi.
Kedua, kesuksesan orang Yahudi didasari oleh nilai-nilai budaya yang kuat. Keluarga Yahudi mengajarkan anak-anaknya untuk berprestasi dan memiliki minat dalam membaca. Mereka percaya bahwa literasi adalah kunci keluar dari kebodohan. Hal ini dibuktikan saat mereka berkembang dalam sektor literasi dan pendidikan, yang kemudian membawa mereka menuju kesuksesan ekonomi.
Selain itu, kesuksesan orang Yahudi juga terkait dengan diskriminasi yang mereka alami. Diskriminasi ini mempengaruhi hubungan antar-Yahudi dan mendorong mereka untuk mencari peluang baru yang tidak diminati oleh orang lain. Mereka juga memiliki kreativitas yang tinggi dalam menciptakan penemuan baru.
Kesuksesan orang Yahudi adalah hasil kombinasi dari kecerdasan, nilai-nilai budaya yang kuat, dan kemampuan mereka untuk melihat peluang baru. Cara-cara ini sebenarnya dapat ditiru oleh semua orang, tanpa memandang suku bangsa, agama, atau etnisnya. Kita semua perlu belajar dari orang lain untuk meraih kesuksesan dan kekayaan.
