Makna Pentingnya Perayaan Hari Ibu dalam Gerakan Perempuan Indonesia

by -85 Views

Setiap tanggal 22 Desember, masyarakat Indonesia merayakan Hari Ibu. Ucapan selamat dan penghormatan untuk para ibu kerap terdengar di media sosial. Namun, seringkali peringatan ini hanya diartikan secara sempit, hanya sebagai penghormatan kepada peran ibu sebagai sosok domestik yang merawat keluarga.

Hari Ibu seakan hanya ditujukan kepada ibu yang melahirkan, merawat, berkorban, dan mengorbankan kepentingan pribadi demi keluarga. Namun, seharusnya peringatan Hari Ibu tidak hanya membatasi peran ibu pada hal-hal domestik saja.

Menurut Formatur Ketua Umum Kohati PB HMI Periode 2023-2025 Sri Meisista, peringatan Hari Ibu seharusnya tidak lagi mengangkat citra “ibu super” yang harus mampu menjalankan peran profesional sekaligus domestik. Hal ini hanya meningkatkan beban ganda dan ketidakadilan terhadap perempuan.

Pemaknaan Hari Ibu juga seharusnya melibatkan semua perempuan, tanpa terkecuali. Bukan hanya ibu yang melahirkan, namun juga perempuan yang merawat anak-anak di panti asuhan, mendukung pendidikan anak-anak tidak mampu, dan berkontribusi dalam memastikan kehidupan anak-anak layak.

Selain itu, peringatan Hari Ibu seharusnya mengingatkan pada momentum sejarah tanggal 22 Desember 1928, yaitu Kongres Perempuan pertama di Indonesia. Kongres ini melibatkan 30 organisasi perempuan dari Sumatera dan Jawa yang membahas serius berbagai persoalan yang dihadapi perempuan Indonesia dan memperjuangkan hak-hak perempuan.

Dengan demikian, peringatan Hari Ibu seharusnya menjadi momen untuk menghormati semua perempuan Indonesia, tanpa terbatas pada peran domestik semata.