Tali yang Terikat Membuka Penyelidikan Kasus Keluarga yang Melompat dari Apartemen di Penjaringan

by -211 Views
Tali yang Terikat Membuka Penyelidikan Kasus Keluarga yang Melompat dari Apartemen di Penjaringan

loading…

Polisi terus menyelidiki kasus dan motif 4 orang satu keluarga tewas terjun dari Apartemen Teluk Intan, Penjaringan, Jakarta Utara. Penggunaan tali terikat pada satu keluarga itu menjadi kunci penyidikan.

“Kita bicara kasus-kasus bunuh diri yang biasa kita tangani itu selalu meninggalkan jejak, ada pesan, ada komunikasi terakhir, ada jejak digital. Tapi, pada kasus ini tidak, tidak ada tas yang dibawa yang ditemukan di TKP pun juga tidak meninggalkan catatan apa pun,” ujar Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Gidion Arif Setyawan, Senin (18/3/2024).

Polisi juga melihat dari mimik rekaman CCTV dan komunikasi keluarga dengan sopir taksi online tidak menunjukkan ada tanda-tanda aneh.

“Kemudian kita telusuri mulai dari hotel sebelum dia melakukan itu sebelum peristiwa terjadi, itu juga tidak meninggalkan apa pun. Itu terakhir dia pakai Grab bahkan komunikasi terakhir dengan Grab sangat natural. Tidak ada kecemasan. Tinggal di apartemen selama 1 malam,” ungkapnya.

Namun, aksi lompat dari apartemen dengan tangan terikat satu keluarga merupakan hal yang tidak lazim di Indonesia.

“Kalau dikatakan lazim (bunuh diri dari ketinggian satu keluarga dengan tangan terikat berpasangan), saya tidak tahu. Tapi, jangan dilazimkan. Penggunaan tali menjadi kunci penyidikan. Siapa saja DNA yang ada di tali tersebut. Sifat olah TKP ulang untuk penguatan. Tiga kali olah TKP, itu terakhir untuk penguatan pemeriksaan DNA,” kata Gidion.

Diketahui, 4 orang yang masih satu keluarga melompat dari lantai 22 apartemen di Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, Sabtu (9/3/2024). Tubuh mereka terjatuh di lobby area parkir mobil Tower Topaz apartemen.

Empat orang tewas yakni dua laki-laki berinisial EA (50) dan JWA (13). Kemudian, dua perempuan berinisial AIL (52) dan JL (15).
(jon)