Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, meminta maaf kepada masyarakat terkait kemacetan parah yang terjadi di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara, dan mengular ke sekelilingnya selama beberapa hari terakhir. Pramono mengungkapkan rasa prihatinnya terhadap kondisi tersebut, meskipun kemacetan itu tidak terkait langsung dengan kegiatan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Dia menegaskan bahwa pengelola Pelabuhan Tanjung Priok harus bertanggung jawab atas kejadian tersebut, yang mengakibatkan peningkatan volume truk yang melintas setiap hari.
Pramono telah meminta Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta untuk memberikan teguran keras kepada pengelola pelabuhan. Dia juga menegaskan bahwa kejadian serupa tidak boleh terulang, terutama setelah Pelindo meminta maaf atas dampak kemacetan tersebut. Sebelumnya, kemacetan terjadi akibat lonjakan aktivitas bongkar muat yang meningkat di pelabuhan menjelang libur panjang. Meskipun area tertentu dalam pelabuhan berfungsi normal, lonjakan aktivitas ini menyebabkan kemacetan yang signifikan.
Kemacetan di Tanjung Priok dipicu oleh jumlah kapal besar yang bersandar di pelabuhan dan volume bongkar muat yang melebihi kapasitas normal. Hal ini merupakan salah satu penyebab utama terjadinya kemacetan yang mengganggu aktivitas transportasi di kawasan tersebut. Pramono berjanji untuk menindaklanjuti masalah ini agar tidak terulang di masa mendatang. Semua pihak diharapkan dapat bekerja sama dalam menyelesaikan masalah tersebut demi kelancaran transportasi di Tanjung Priok.
