Ribuan pengemudi ojek online (ojol) dan sopir taksi online di Kota Surabaya, Jawa Timur, akan menggelar unjuk rasa besok untuk menuntut kenaikan tarif. Ketua Front Driver Online Tolak Aplikator Nakal (Frontal) Jawa Timur, Tito Ahmad, menjelaskan bahwa sebanyak 3.000 hingga 6.000 ojol diperkirakan akan turut serta dalam demonstrasi tersebut. Lokasi aksi akan dimulai dari Bundaran Waru dan berlanjut ke beberapa kantor pemerintah serta kantor aplikator di Surabaya.
Salah satu tuntutan utama para ojol adalah agar aplikator menyesuaikan tarif sesuai dengan Surat Keputusan Gubernur Jawa Timur 188/512/KPTS/013/2023 yang mengatur tarif sektor transportasi khusus di provinsi tersebut. Mereka menekankan perlunya penegakan tarif batas bawah dan atas sebagai standar yang harus dipatuhi, tanpa adanya kenaikan harga yang diminta.
Tito juga mengungkapkan bahwa jika kantor aplikator tidak kooperatif, para pengunjuk rasa akan menyegelnya. Selain itu, selama aksi demonstrasi, aplikasi ojek online akan dinonaktifkan sementara sebagai bentuk protes hingga tuntutan mereka terpenuhi. Para pengemudi meminta maaf kepada masyarakat atas kemungkinan gangguan dan kemacetan yang mungkin terjadi akibat aksi tersebut.
Sebagai bagian dari tuntutan mereka, Front Driver Online Tolak Aplikator Nakal (Frontal) Jawa Timur menyuarakan lima aspirasi utama, antara lain turunnya potongan aplikasi menjadi 10 persen, penyesuaian tarif pengantaran sesuai regulasi pemerintah, serta desakan penerbitan UU Transportasi Online Indonesia. Aksi demonstrasi ini diharapkan dapat memberikan tekanan kepada pihak terkait untuk memahami dan merespons kebutuhan pengemudi ojek online dan sopir taksi online di Surabaya.