Rismon Sianipar, yang merupakan salah satu yang dipanggil untuk pemeriksaan terkait kasus dugaan ijazah palsu Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) di Polda Metro Jaya, telah tiba di lokasi pada hari Jumat (22/8) dengan didampingi oleh kuasa hukumnya Ahmad Khozinudin, mantan pimpinan KPK Saut Situmorang, dan Refly Harun. Rismon membawa dua buku berjudul “Polemik Ijazah Palsu Joko Widodo” dan “Jokowi’s White Paper” untuk dikaji dalam pemeriksaan tersebut.
Dalam pertemuan tersebut, Rismon menyatakan secara ilmiah dan teknis bahwa ijazah Joko Widodo bukanlah palsu, yang bertentangan dengan klaim beberapa pihak sebelumnya. Membedakan buku tersebut sebagai alat bukti bahwa ijazah Jokowi adalah asli dan menyanggah temuan penyelidikan Bareskrim Polri yang menyatakan sebaliknya. Selain Rismon, penyidik Subdit Kamneg Ditreskrimum Polda Metro Jaya juga memeriksa dua individu lainnya terkait kasus ini, yaitu Michael Sinaga dan Nurdian Susilo. Polisi menjelaskan bahwa enam laporan telah dilaporkan terkait tuduhan ijazah palsu Jokowi, dengan satu di antaranya dilaporkan langsung oleh Jokowi.
Kasus ini berkaitan dengan dugaan fitnah dan pencemaran nama baik terhadap Jokowi, yang disertakan dengan pelanggaran hukum tertentu. Polisi telah menaikkan status laporan ini ke tahap penyidikan setelah menemukan indikasi pidana di dalamnya. Terkait dengan lima laporan lainnya, tiga di antaranya juga telah naik ke tahap penyidikan sementara dua lainnya dicabut oleh pihak yang melaporkan. Pelaporan ini membawa dampak bagi berbagai pihak yang terlibat dan menuntut proses hukum yang cermat untuk menegaskan integritas.
