Sejumlah mahasiswa dari berbagai universitas di Kabupaten Jember mengalami teror pencurian kendaraan bermotor (curanmor) saat melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Lumajang, Jawa Timur. Akibat dugaan teror tersebut, sekitar 1.328 mahasiswa dari delapan universitas dipulangkan ke kampusnya karena alasan keamanan. Kejadian ini terjadi setelah empat sepeda motor hilang dalam rentang waktu tiga hari, dimana tiga di antaranya adalah milik mahasiswa dari Universitas Jember (Unej) dan satu milik mahasiswa dari Universitas Islam Negeri KH. Achmad Shidiq (UIN KHAS) Jember.
Pencurian kendaraan terjadi di Kantor Desa Alun-alun dan rumah Kepala Desa Tempeh Tengah. Ketua LP2M Unej, Prof Yuli Witono, menyatakan bahwa sebanyak 1.307 mahasiswa ditarik dari lokasi KKN di Lumajang untuk memastikan keselamatan mahasiswa. Meskipun mahasiswa dipulangkan, mereka tak perlu khawatir tentang nilai karena pihak Unej memberikan dispensasi dengan kompensasi.
Selain itu, jika desa penempatan sudah aman dan mahasiswa memiliki kecocokan dengan desa tersebut, program KKN bisa dilanjutkan. Hal ini merupakan upaya untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan mahasiswa. Polda Jatim juga telah mengerahkan personel untuk membantu Polres Lumajang dalam memburu pelaku curanmor yang telah membuat ribuan mahasiswa dari berbagai universitas ditarik dari lokasi KKN di Lumajang. Langkah tegas diambil sebagai respons atas kejahatan jalanan yang mengancam mahasiswa.
Kejadian ini menjadi refleksi bagi semua pihak termasuk pemerintah daerah dan aparat keamanan untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan mahasiswa yang sedang menjalani program KKN. Kolaborasi dan sinergi antar berbagai pihak sangat diperlukan dalam situasi seperti ini. Semua tindakan harus dilakukan secara bersama-sama untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan mahasiswa dalam mengikuti program KKN di berbagai daerah.