Alasan Modus Tempel Tetap Populer dalam Transaksi Narkoba, Inilah Penjelasannya

by -64 Views
Alasan Modus Tempel Tetap Populer dalam Transaksi Narkoba, Inilah Penjelasannya

Loading…

Modus transaksi jual beli narkoba dengan cara tempel masih menjadi favorit bagi para pengedar saat melakukan edarannya. Hal ini diungkapkan oleh Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) DKI Jakarta. Foto/Ilustrasi/SINDOnews

JAKARTA – Modus transaksi jual beli narkoba dengan cara tempel masih menjadi favorit bagi para pengedar saat melakukan edarannya. Hal ini diungkapkan oleh Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) DKI Jakarta.

Kepala BNNP DKI Jakarta, Brigjen Pol R Nurhadi mengatakan, modus tempel yang dimaksud adalah penggunaan teknologi seperti aplikasi telegram untuk melakukan jual beli.

Setelah terjadinya kesepakatan, biasanya narkoba diletakkan di suatu tempat. Tempat ini hanya diketahui oleh pengedar dan pengguna saja.

“Sistem tempel masih menjadi modus yang paling banyak digunakan oleh para pengedar,” ucap Nurhadi kepada wartawan di Jakarta, Kamis (27/6/2024).

Baca Juga

Nurhadi melanjutkan, selain itu untuk menghindari hukuman yang berat, para pengedar biasanya memecah narkoba menjadi bagian kecil. Tujuannya agar jika tertangkap, mereka tidak akan dihukum penjara, tetapi menjalani rehabilitasi.

“Itulah modus para pengedar, mereka meningkatkan penjualan dan menurunkan risiko, namun anggota kami tentu akan melakukan penyelidikan jika menemukan kasus tersebut,” kata Nurhadi.

Nurhadi juga menyatakan, upaya untuk mengurangi peredaran narkoba juga dilakukan dengan melibatkan instansi terkait, agar pemberantasan peredaran narkoba dapat dilakukan secara maksimal.

“Sebagai contoh, kita memberikan penghargaan kepada Satpol PP DKI karena mereka telah membantu kerja-kerja BNNP terutama dalam sosialisasi Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba,” ujar Nurhadi.

Sementara itu, Kasatpol PP DKI Jakarta, Arifin, mengatakan bahwa pihaknya secara intensif melakukan sosialisasi di sekolah-sekolah. Sebanyak 40 sekolah menjadi target untuk dilakukan sosialisasi P4GN.

“Kami memiliki program Satpol PP Goes To School, di mana program ini kami sosialisasikan program-program pemerintah termasuk antisipasi penyalahgunaan narkoba,” ujar Arifin.

Salah satu bentuk konkret dukungan Satpol PP dalam pemberantasan peredaran narkoba adalah dengan melakukan pemeriksaan urine secara acak kepada anggota Satpol PP.

(maf)